BREAKING NEWS

Vacation

Trending

Tahukah anda ?

Friday 6 March 2015

Berpacu Perahu di Delta Naga


Tak heran jika orang Vietnam cukup berani dan terampil berperahu, bahkan dengan perahu kecil seperti para pengungsi yang disebut Manusia Perahu. Sebab, sebagian rakyat negeri ini memang tak lepas dari perahu.Salah satu contohnya adalah masyarakat Delta Naga. Sebuah delta di Sungai Mekong ini memang cukup unik. Semua penduduk pasti memiliki perahu yang menjadi bagian penting kehidupan mereka.

Sungai Mekong memang sangat besar yang lebarnya bisa mencapai 3 kilometer lebih. Di salah satu wilayahnya, terdapat empat delta besar: Delta Con Long (Naga), Con Lan (Unicons), Con Qui (kura-kura), dan Con Phang (phoenix).

Keempat delta itu memiliki penduduk. Delta Naga paling besar di antara empat delta tersebut. Delta Naga yang luasnya 11 kilometer persegi, masih memiliki sungai yang membelah permukaannya.

Sungai yang lebarnya sekitara tiga sampai lima meter itu menjadi jalur transportasi terpenting buat penduduknya. Mereka berbelanja, mengantar sekolah, dan bekerja memakai perahu. Berada di sana tak pernah menemukan kendaraan apa pun, kecuali perahu. Tak ditemukan sepeda motor apalagi mobil, karena memang jalan-jalan yang ada tidak lebar.

Sejak membanjirnya wisatawan ke Vietnam pada 1990-an, masyarakat Delta Naga merasa mendapatkan tambahan rezeki baru. Mereka memanfaatkan lalu-lintas perahu sebagai salah satu objek wisata. Perahu pun bisa disewakan dan mendatangkan uang.

Biasanya, wisatawan turun ke delta itu di sisi lain di antara perahu besar. Mereka kemudian berjalan menyusuri jalan setapak, istirahat sejenak di warung-warung, baru ke wilayah tengah delta. Di sana, ada semacam terminal perahu. Wisatawan bisa naik, kemudian menuju ke muara untuk bertemu perahu lebih besar yang sbelumnya mengantar mereka.

Di sinilah sensasi dan daya tariknya. Sebab, sungai kecil itu sangat padat lalu-lintas perahu. Naik perahu di sungai itu, seperti diajak berpacu dengan perahu lain. Tak bisa berhenti, karena bisa memacetkan lalu-lintas.

Hanya dengan 20 ribu dong (mata uang Vietnam) atau sekitar 1 dollar, kita bisa naik perahu menuju ke muara atau perahu besar. Sang pendayung akan mempertontonkan keterampilan mereka mendayung, berbelok ke kanan atau kiri.

Keterampilan mereka sungguh mengagumkan. Sebab, dari arah berlawanan juga banyak perahu yang melaju. Sehingga, jika tak pintar, perahu bisa bertabrakan. Perahu-perahu itu besarnya 120 cm kali 3 meter.

Namun, meski penuh sesak dengan perahu, jarang ada tabrakan. Paling gesekan kecil. Padahal, laju perahu cukup cepat dan berkelok-kelok. Ini yang menimbulkan sensasi, sekaligus menaikkan andrenalin.

Satu catatan, sebagian besar pendayung perahu adalah wanita, terutama ibu-ibu. Sebab, ada anggapan di sana, kalau lelaki mendayung perahu di sungai itu kesannya banci. Sebab, lelaki tugasnya bekerja, bertani atau berdagang. Kalaupun berperahu, sekalian di Sungai Mekong yang teramat besar. Meski begitu, ada pula beberapa lelaki yang ikut mendayung perahu di sungai itu.

"Ini sudah menjadi kebiasaan lama. Urusan belanja dan mengantar anak ke sekolah adalah tugas wanita. Lelaki bekerja di ladang atau berdagang di kota. Mereka menggunakan perahu hanya untuk keperluan bekerja. Maka, sejak lama lebih banyak wanita yang membawa perahu melewati sungai ini," ujar salah satu penduduk di situ yang harus dimengerti bahasanya lewat penterjemah.

Jarak terminal perahu dengan muara sekitar 500 meter sampai satu kilometer. Meski tak terlalu jauh, berpacu dengan perahu di sungai itu amat menyenangkan, terkadang menegangkan. Sebab, perahu yang datang dari arah berlawanan sering banyak dan seolah akan menyerbu dan menabrak. Tapi, para pendayung sangat ahli mengendalikan perahunya, jadi jarang tabrakan.

Sepanjang perjalanan, kita juga bisa menyaksikan pemandangan di kanan-kiri yang cukup asri. Sebab, kebanyakan masih natural, belum banyak tersentuh modernitas. Semak-semak, pohon-pohon kelapa, akar pohon yang terlihat, juga kehidupan penduduk yang sederhana

source :kompas.com

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Lifestyle |Tentang Kami | Privacy Policy
Powered byBlogger